"Jadi ini semua kami persembahkan untuk masyarakat Palembang khususnya dan semua masyarakat Sumbagsel, dengan harapan bisa mendongkrak UMKM dan sejarah tetap terjaga," bebernya.
Sementara itu, Sejarawan, Kemas Ari Panji menjelaskan, sejarah nama dari Lawang Borotan.
"Borotan itu ternyata berawal dari kata buri artinya belakang, dalam perkambanganya kita paham bahwa Lawang Borotan itu adalah pintu belakang dari Keraton Kuto Besak," ujarnya.
BACA JUGA:Pj Walikota A Damenta Secara Tegas Paparkan Kinerja Pemkot Palembang kepada Juri Penilaian
BACA JUGA:Target PBB Kota Palembang 2024 Rp 280 Miliar, Pj Walikota A Damenta Arahkan Strategi
Ia menjelaskan bahwa Keraton Kuto Besak ini cukup populer namun setelah diambil alih, lalu diubah namanya menjadi Benteng Kuto Besak (BKB).
"Padahal dalam catatan sejarah ada 4 keraton di Palembang namun semua hancur dan yang masih tersisa keraton kuto besak atau sekarang disebut Benteng Kuto Besak," tutupnya.