“Kalau nasi masih enak dimakan dan sama2 makan nasi, sudahlah jangan menyelesaikan mslah dgn fisik, duduklah dgn diskusi akal sehat, masih byk orang yg kita sayangi membutuhkan kita, salam cinta damai,dewasa,” komentar @AYAH TIRI di kolom komentar postingan akun @klara.kelen29.
“Mungkin mereka otaknya belom dewasa bg mungkin badanya aja dewasa tapi tidak dengan akalpikiranya," jawab @Airdrop free:
"Emang tanahnya brapa hektar.kok banyak rmh yg di bakar,” komentar @Adi Kristianto:
“Palingan hanya 1 2 meter tp harus ada korban nya dan itu sudah menjadi tradisi di adonara,” ucap @Trisya Putry Putry:
“Dan tradisi seperti ini harus di hilangkan . Kasihan masyarakat, kejadian kek gni sdah berulang kali,” cetus @Ruby Jane Bell:
“Dimanapun yg namanya perang/bentrok desa semua akan rugi,” kata @Fendy:
“Saya besok mau lewat situ semoga aman karna sy g ada masalah sama mereka,” ungkap @Satria Madangkara:
“Terus kamu lewat dan ada juga orang"lewat naik motor aman"aja di liat,” tulis akun @Daeng Mail:
“Adonara tdk sembrangan, kalo yg lewat tdk ada kaitan sama 2 pihak yg berperang aman" aja,” jawan @iqy.
“Sulitkah menyelesaikan permasalahan dengan duduk bersama berdikusi yg baik mencari jalan tengah yg terbaik tanpa harus pakai otot cuma pake mulut,hati dan otak aja cukup,” tulis akun @Teguhcia:
“Biasa bg sdm rendah mainya pake otot nga pake otak," tuding akun @Airdrop free:
“Silahkan bapak saja yg k mari untuk menyelesaikan masalah ini.di tunggu ke datangnya bapak agar kondisi bisa kondusif,” kata @KURA KURA NINJA