Melansir dari The Jerusalem Post, Israel membantah bahwa gerakan boikot dapat merugikan mereka dan menambah penderitaan rakyat Palestina.
Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang intermediet Israel mengalami penurunan tajam dari 2014 hingga 2016
Sehingga menimbulkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp94,16 triliun.