Drama Seru di Sprint Race MotoGP Mandalika 2024 dan Pengamanan Super Ketat
Mandalika, Sumeks.co – Perhelatan akbar MotoGP Mandalika 2024 bukan hanya menghadirkan aksi balap yang penuh drama di sirkuit, tetapi juga pengamanan yang diperketat guna menjamin kelancaran acara internasional ini.
Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menggelar operasi besar-besaran dengan sandi "Operasi Mandalika Gatari 2024" yang melibatkan ribuan personel dari berbagai satuan kepolisian dan didukung penuh oleh TNI.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa MotoGP Mandalika 2024 berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, baik dari segi keamanan penonton, pembalap, maupun logistik.
Di sisi lain, drama balapan dalam Sprint Race MotoGP Mandalika yang berlangsung Sabtu, 28 September 2024, tidak kalah menarik perhatian, terutama ketika Jorge Martin jatuh di awal lomba, membuka jalan bagi Francesco Bagnaia untuk memenangi balapan.
Operasi Mandalika Gatari 2024: Pengamanan Tanpa Celah
Menghadapi event sebesar MotoGP, Polda NTB mengambil langkah tegas dengan melibatkan 2.738 personel, termasuk dari Mabes Polri, Polda NTB, Polres, Polresta, Polsek, serta dukungan dari TNI.
BACA JUGA:Sengit, Enea Bastianini Ungguli Jorge Martin dan Franco Morbidelli di Practice MotoGP Mandalika 2024
Operasi ini melibatkan lima pola pengamanan yang sangat strategis, termasuk pengamanan di jalur utama menuju Mandalika dari empat pelabuhan dan satu bandara.
Wadirlantas Polda NTB, AKBP Leo Dendy, SH., SIK., MH., memaparkan bahwa pengamanan tidak hanya difokuskan di pintu masuk sirkuit, melainkan juga tersebar di 41 pos pengamanan yang beroperasi di zona timur, tengah, dan barat di sekitar Sirkuit Mandalika.
Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada penonton, pembalap, dan tim pendukung yang datang dari berbagai belahan dunia.
“Kami menempatkan personel di seluruh akses menuju sirkuit serta di dua pintu masuk utama, yaitu sisi timur dan barat. Semua akses ini akan dijaga selama 24 jam penuh demi memastikan kelancaran acara ini,” ungkap AKBP Leo Dendy.
Tak hanya itu, Polda NTB juga mengambil langkah antisipasi dari potensi gangguan udara.
Sebanyak tujuh bukit strategis, termasuk Bukit Seger, Bukit Jokowi, dan Bukit 360, dijaga ketat oleh personel untuk mencegah adanya gangguan drone yang bisa membahayakan jalannya balapan.