Pada survei sebelumnya, jarak elektabilitas antara AL-Shinta dengan tiga kompetitornya 10 persen hingga 13 persen.
"Tetapi kali ini jarak elektabilitas AL-Shinta agak mulai melebar dari tiga rivalnya," sebutnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Ajak Tolak Politik Uang untuk Pilkada Bersih dan Bermartabat
Ada juga kenaikan elektabilitas paslon Sonni dan RAPI, tetapi masih tergolong kurang kuat.
Secara statistik, antara Paslon AL-Shinta dan Sonni terlihat lebih kuat magnet elektoralnya dan ini merupakan sinyal kuat yang bersaing kedepan.
Daya tarik pemilih yang menyebkan Paslon AL-Shinta unggul elektabilitas ini, terang lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI), ada empat alasan utama.
AL-Shinta dipilih karena masyarakat mempersepsikan bahwa sudah ada bukti nyata hasil kerjanya sebanyak 67,7 persen, berpengalaman di pemerintahan 61,4 persen.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Canangkan Gerakan Tanam Cabai dan Vaksinasi Rabies Serentak di 22 Kecamatan
Kemudian, AL-Shinta dipersepsikan juga orangnya perhatian pada rakyat sebesar 37,7 persen, mampu membawa perubahan Kabupaten Muara Enim lebih baik 36,0 persen dan ramah atau mudah ditemui 56 persen dan jujur atau bersih dari korupsi 62,5 persen.
"Pengalaman survei perilaku pemilih, alasan tersebut merupakan faktor yang sangat kuat secara psikologis, pemilih menjatuhkan pilihannya bersifat rasional," sebutnya.
Kerja-kerja baik sebelum maju di Pilkada maupun setelah pendaftaran Pilkada sudah dirasakan masyarakat apa yang telah dilakukan AL-Shinta.
Dalam memori pemilih, tentunya Paslon mana saja yang telah melalukan modal sosial dan modal politik di masyarakat akan berdampak dengan tingginya angka elektabilitas.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Muara Enim Gelar Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024
BACA JUGA:Sinergi Bukit Asam, BPKP Sumsel, dan Pemkab Muara Enim, Wujudkan CSR Akuntabel untuk Kemajuan Daerah