Pengeboran Sumur Kedua BUIC EMCL Berhasil, Siap Tambah Produksi Minyak Hingga 13,000 BOPD

Selasa 24-09-2024,14:19 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat

Dari perspektif SKK Migas, penambahan produksi dari sumur B-12 dipandang sebagai langkah signifikan dalam upaya meningkatkan lifting minyak nasional. Hudi D. Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, mengungkapkan rasa optimisnya terhadap perkembangan ini.

BACA JUGA:Kemenkumham Bangka Belitung Gelar Edukasi Pencegahan Pelanggaran Kekayaan Intelektual ke Perguruan Tinggi

BACA JUGA:Pj Bupati OKI dan Rombongan Sidak Pasar Kayuagung, Ada Apa?

“Kami menyambut baik penambahan produksi dari sumur B-12 ini. Dengan lapangan Banyu Urip sebagai salah satu lapangan produksi minyak terbesar di Indonesia, keberhasilan ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan lifting minyak nasional,” kata Hudi.

Hudi juga menambahkan bahwa SKK Migas terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan sumur-sumur eksisting.

"Kami berharap keberhasilan ini menjadi dorongan positif bagi KKKS lain untuk terus mengejar target produksi migas demi mewujudkan ketahanan energi nasional," tegasnya.

Keberhasilan pengeboran sumur B-12 di Lapangan Banyu Urip menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Lapangan Banyu Urip sendiri merupakan lapangan minyak terbesar kedua di Indonesia, setelah Lapangan Minas.

BACA JUGA: Berkas dan 3 Tersangka Korupsi Anggaran BLUD RSUD Rupit Rp1,04 Miliar Lebih Dilimpahkan Penyidik ke Kejari

BACA JUGA:Ponsel Pintar Samsung Galaxy M05 Hadir dengan Performa Handal dan Penyimpanan Luas

Produksi minyak dari lapangan ini sangat penting dalam upaya mempertahankan kestabilan pasokan energi dan mengurangi ketergantungan impor minyak.

Dengan selesainya pengeboran sumur B-12, langkah selanjutnya adalah melanjutkan program pengeboran di Lapangan Banyu Urip. Hingga saat ini, masih ada lima pengeboran sumur yang termasuk dalam program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC), yang terdiri dari tiga sumur infill Carbonate dan dua sumur infill Clastic.

Pengeboran untuk sumur-sumur tersebut dijadwalkan akan dimulai pada minggu pertama Oktober 2024, dengan estimasi penyelesaian pada tahun 2025.

Aktivitas pengeboran ini diharapkan mampu menjaga stabilitas produksi minyak nasional di tengah tantangan global dalam sektor energi.

BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, Kapolres Ajak Teladani Akhlak Rasulullah

BACA JUGA:Masih Misteri, Motif Terduga Pelaku Penusukan Anggota Polri saat Kericuhan di KPU Palembang

Pemerintah, melalui SKK Migas, terus berupaya meningkatkan sinergi dengan KKKS agar target-target produksi migas dapat tercapai sesuai harapan.

Kategori :