Padahal, belum lama lalu Eddy sudah memperingatkan insiden semacam ini jangan sampai terjadi.
Namun kenyataannya, pihak yang tengah berkonflik ini masih nekat melakukan hal tersebut.
BACA JUGA:Kapal Motor Pengangkut Barang Tenggelam Saat Bersandar di Dermaga Pasar 16 Ilir Palembang
Diakui Eddy, sehari sebelumnya Kepala Pemasaran BCR melakukan sosialisasi serta mengimbau para pedagang agar mau direlokasi ke TPS bawah Jembatan Ampera Palembang.
“Tapi kalau mau berdagang di TPS mereka (pedagang) diminta untuk membayar DP 20 persen dari harga kios,” ucap Eddy.
Sementara itu, pihak pengelola pasar 16 Ilir Palembang dalam hal ini PT BCR membantah tuduhan tersebut.
Direktur Utama PT BCR, Satria Arif Rahmat melalui Kuasa Hukum PT BCR Suharyono membantah jika ikut terlibat.
BACA JUGA:Puluhan Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang Datangi Ombudsman Sumsel, Ini yang Dilaporkan
BACA JUGA:Tunggu Calon Istri Belanja di Pasar 16 Ilir, Duda Anak Satu Ditodong di Bawah Jembatan Ampera
Apalagi kata Suharyono, menjadi dalang pencurian serta perusakan barang milik mitra mereka.
“Mengobrak abrik, mencuri itu tidak ada kami lakukan, kami tidak ada kepentingan untuk itu," kata Suharyono, Minggu, September 2024.
Menurutnya, PT BCR hanya punya kepentingan untuk meminta pedagang pindah dari gedung ke tempat penampungan sementara.
Tempat itu tambah Suharyono, sudah disediakan di bawah Jembatan Ampera, tanpa melakukan perusakan sebagai paksaan.
BACA JUGA:Viral Aksi Komplotan Emak-emak Kepergok CCTV Ngutil di Toko Baju Pasar 16 Ilir