Ini artinya boikot, kecaman dan desakan masyarakat dunia, menurut media Israel Ma’rif sangat berhasil.
Bahkan menurut konten kreator @ibuksuci mengutif media Ma’rif kehancuran ekonomi Israel itu berasal dari bisnis-bisnis yang terdampak dan tutup.
Mulai dari penutupan jalur laut oleh pejuang Yaman Houthi yang berdampak pada penutupan pelabuhan Eilat, sala satu pelabuhan bisnis tersibuk di Isreal.
Lalu bisnis yang tutup di sektor pariwisata karena menurunnya jumlah wisatawan.
Selain itu juga dampak sektoral mulai dari konstruksi dan ekosistem pendukungnya.
Bahkan 77 persen usaha kesil warga Isreal juga tutup.
Media Haaretz bahkan memprediksi ISREAL tidak akan merasakan ulang tahun yang ke 100 jika ini terus terjadi.
“Ternyata boikot kita tak sia-sia ya,” ujarnya.
Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag pada Jumat (19/7/2024) menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun adalah "ilegal" dan harus segera diakhiri.
Keputusan ini menuai kecaman dari Israel yang menyebutnya sebagai "keputusan penuh kebohongan", namun disambut baik oleh kepresidenan Palestina yang menyebutnya "bersejarah".