"Saya mau ditemuin sama semuanya juga gak apa-apa. Saya berani, wong sama keluarga korban aja sampe sekarang gak pernah ketemu," kata Linda di kolom komentar.
Sebelumnya, pengacara Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu membuka data ekstraksi handphone Vina.
Dalam datanya, terdapat bukti komunikasi Vina dan Widia Sari pukul 22.14 lewat 10 detik pada Sabtu 27 Agustus 2016.
Diketahui, pembicaraan soal pembunuhan dan pemerkosaan Vina dan Eki saat ini sudah tak relevan.
Pasalnya, keterangan Widi dan Mega valid dan otentik.
“Valid dan otentik keteranganya Mega dan Widi itu, sudah mau saksi Suroto atau apalagi? Sudahlah itu sudah selesai,” tegas Edwin Partogi Pasaribu di Uya Kuya TV.
Jadi sekarang pembicaraan tentang pembunuhan dan pemerkosaan itu sudah tak relevan.
“Tapi kalau tidak ada pembunuhan dan pemerkosaan, kok dipaksakan banget? Ini dalangnya siapa, motifnya apa?” tegas Uya Kuya lagi.
BACA JUGA:8 Nama Bakal Masuk Catatan Sejarah Penegakan Hukum Indonesia di Kasus Vina Cirebon 2016
Sebuah progres yang cepat kasus Vina dan Eki bukan pembunuhan tapi kecelakaan. Bukti itu makin terang usai sms Vina 8 tahun lalu dibuka.
“Mau Ga Mek? Ntar di Jmput Sma Kita”, tulis sms Vina ditujukan pada teman karibnya Mega.
“Disitu ada sms dari Vina kepada Mega yang mengajak Mega jalan,” jelas pengacara Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu saat diwawancara iNews TV.
Vina mengajak Mega keluar atau jalan-jalan bersama temannya Eki.