Terus pemeriksa mengatakan saya ada disitu TKP pembunuhan Vina dan Eki. “Dan saya bilang, siapa pak yang ada disitu? Dia (pemeriksa) nggak jawab. Dibilang beberapa kali kalau saya nggak tahu kejadian itu. Tapi pemeriksa nggak pecaya pak,” beber Liga Akbar lagi.
Sebenarnya Liga Akbar mengaku tidak tahu, “karena saya memang nggak disitu (TKP), nggak bareng sama almarhum Eki juga,” bantahnya.
Itu satu kali, pertama dan terakhir kalinya Liga Akbar di BAP. Liga Akbar mengatakan tidak tahu, tapi BAP ada dia baca ada dia melihat pelemparan batu oleh geng motor, pengejaran.
BACA JUGA:Fakta Baru, Teman Pegi Ini Bisa Membebaskannya Dari Tuduhan Membunuh Vina, Namanya Dede Kurniawan
“Siapa yang melihat? Saya bilang, saya nggak tahu pak. Tetap saya ngotot nggak tahu. Terus saya menolak, saya bingung karena nggak didampingi (pengacara) akhirnya tanda tangan dengan terpaksa pak,” urainya.
Awanya Liga Akbar mengaku terus menolak. “Emang nggak kasihan sama almarhum Eki dan Vina, kata pemeriksa kala itu,” ungkap Liga Akbar mengutip kata-kata polisi yang memeriksanya.
“Saya bilang emang saya ngak disitu pak, Saya mau harus kayak gimana?,” tandasnya.
BACA JUGA:Fakta Baru, Teman Pegi Ini Bisa Membebaskannya Dari Tuduhan Membunuh Vina, Namanya Dede Kurniawan
Kasus Vina Cirebon mulai terurai, saksi Liga Akbar yang mengaku memberikan keterangan yang ‘diarahkan’
Liga Akbar teman akrab Eky, pacar Vina ini, mengaku dijemput Iptu Rudiana yang menanyakan anaknya Eky apakah punya masalah dengan orang lain.
Almarhum pernah curhat punya masalah dengan Rivaldi alias Ucil, terpidana yang sudah dihukum seumur hidup.
“Saya tak kenal Rivaldi, tapi tahu wajahnya ketika ditunjukkan almarhum Eky,” jelas Liga Akbar saat ditanya wartawan.
BACA JUGA:Fakta Baru, Teman Pegi Ini Bisa Membebaskannya Dari Tuduhan Membunuh Vina, Namanya Dede Kurniawan