Beberapa peserta kongres menilai bahwa sidang tidak dipimpin oleh Pimpinan Sidang Tetap sesuai dengan Putusan Pleno BPH PB PMII yang dikeluarkan pada 28 April 2024.
Selain itu, forum pleno juga dikritik karena tidak memenuhi kuorum serta dianggap tidak mengindahkan pendapat-pendapat peserta kongres.
BACA JUGA:Viral, Video Kerusuhan Kongres XXI PMII di Jakabaring Sport City, Kapolrestabes Palembang Ungkap Ini
Hal ini memicu ketegangan di antara peserta kongres, yang akhirnya menyebabkan terhentinya seluruh rangkaian acara.
"Kami menyadari adanya perbedaan pendapat yang sangat tajam di antara peserta kongres, yang membuat kongres ini mandeg. Namun, kami semua berkomitmen untuk segera mencari solusi terbaik agar kongres ini dapat kembali berjalan sesuai dengan rencana," ujar Gus Abe, sapaan akrab Ketua Umum PB PMII, dalam pernyataannya pada Jumat 16 Agustus 2024.
Musyawarah untuk Mencapai Kesepakatan
Pada hari Jumat (16/8/2024), Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri bersama seluruh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) se-Indonesia mengadakan musyawarah di Hotel Aryaduta, Palembang.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh para pengurus harian PB PMII, panitia SC, dan OC Kongres XXI PMII.
Dalam musyawarah ini, mereka membahas berbagai poin penting yang menjadi sumber permasalahan di kongres.
"Kami telah berkumpul secara lengkap, baik dari pengurus besar, SC, maupun OC, untuk mencari jalan keluar yang paling baik," ungkap Gus Abe.
Ia menjelaskan bahwa hasil dari pertemuan ini menghasilkan beberapa poin kesepakatan yang diharapkan dapat menjadi titik temu dari berbagai dinamika yang terjadi selama kongres berlangsung.
BACA JUGA: Ini Kata Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Saat Membuka Kongres XXI PMII di Jakabaring Sport City
BACA JUGA:1.175 Personel Gabungan Siap Amankan Kongres XXI PMII di Kota Palembang
Poin-Poin Kesepakatan
Berdasarkan hasil musyawarah tersebut, telah disepakati lima poin utama yang akan menjadi panduan untuk kelanjutan Kongres XXI PMII.