Selain itu, mata kering menjadi efek kedua yang harus diwaspadai.
"Kabut asap dapat mengganggu lapisan air pelindung pada mata, menyebabkan sensasi terbakar dan pandangan menjadi kabur," jelasnya.
Efek ketiga adalah risiko infeksi mata, di mana partikel polutan mengiritasi konjungtiva, lapisan tipis di bagian depan mata.
Untuk mencegah efek negatif ini, dr. Chani memberikan beberapa tips penting.
Pertama, hindari paparan langsung terhadap kabut asap dengan tetap berada di dalam ruangan yang memiliki ventilasi baik saat kualitas udara di luar memburuk.
Kedua, gunakan kacamata hitam yang mampu melindungi mata dari sinar UV dan partikel polusi saat beraktivitas di luar ruangan.
"Bagi yang mengalami mata kering atau iritasi, sebaiknya gunakan tetes mata buatan yang direkomendasikan oleh dokter mata," sarannya.
Dr. Chani juga mengingatkan untuk tidak menggosok mata dengan keras jika terjadi iritasi, karena hal ini bisa memperburuk kondisi. Bilas mata dengan air bersih jika terjadi kontak langsung dengan partikel polusi, dan gunakan kompres dingin pada kelopak mata untuk meredakan peradangan atau kemerahan.
Ia juga menegaskan pentingnya konsultasi dengan dokter mata jika gejala yang dialami berlanjut atau memburuk, untuk mendapatkan nasihat dan pengobatan yang tepat.
"Jaga kesehatan mata Anda dengan baik, terutama di musim kemarau seperti sekarang ini, di mana risiko paparan kabut asap sangat tinggi," pungkas dr. Chani.