Selain Palembang, beberapa daerah di Sumatra juga menjadi lokasi penghasil Songket terbaik dalam kelasnya, yakni meliputi daerah-daerah di Minangkabau atau Sumatera Barat seperti Pandai Sikek, Silungkang, Koto Gadang, dan Padang.
Di luar Sumatra, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, Sulawesi, dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Karena faktor sejarah kekuasaan Kemaharajaan Sriwijaya, perdagangan, dan perkawinan campuran, Songket pun juga menjadi populer di Kawasan Maritim Asia Tenggara khususnya di negara-negara sekitar Indonesia seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura.
Patut diketahui bahwa kain songket memiliki banyak keistimewaan jika dibandingkan kain tenun jenis lain. Salah satunya corak dan ragamnya yang berbeda, masing-masing memiliki makna tersendiri.
BACA JUGA:Songket Palembang Diusulkan Jadi Indikasi Geografis, Kemenkumham Sumsel Beri Pendampingan Penuh
BACA JUGA:Rumah Kosong di Sukarami Dibobol Maling, Outdoor AC hingga Kain Songket Palembang Lenyap Dicuri
Bahan dasar kain songket yang terbuat dari benang emas dan perak membuat harga songket melambung tinggi. Teknik pembuatan kain yang unik dan cenderung rumit membuat songket berbeda dengan kain jenis lainnya.
Dari cara memakainya, songket pria dan perempuan memiliki perbedaan mendasar. Kain songket untuk pria disebut Rumpak (bumpak) dengan motif yang tidak penuh dengan tumpal (kepala kain) berada di belakang badan.
Songket tersebut dipakai mulai dari pinggul ke bawah sampai bagian bawah lutut (untuk pria yang telah menikah) dan menggantung di atas lutut (untuk pria yang belum menikah).
Menurut cerita lisan yang berkembang di masyarakat Palembang, awal mula kain songket berasal dari pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah membawa emas sehingga terciptalah kain songket yang berlapis emas di tangan penduduk asli Melayu di Palembang.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Motif Songket Palembang, Cek Harga Bulan November 2022 selama JKPI IX
BACA JUGA:Melalui KUR, Bank Sumsel Babel Dorong Ekosistem UMKM Songket Naik Kelas
Keberadaan tradisi kain songket di Indonesia juga kerap dikaitkan dengan masa kemakmuran dan kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada abad ke-7 hingga ke 13.
Sementara bagi perempuan, tumpal (kepala kain) wajib berada di depan dengan posisi dari pinggul hingga mata kaki.