Pelatihan ini akan mencakup berbagai aspek teknis, mulai dari cara penanaman hingga panen bawang merah.
BACA JUGA:Galaxy Ring Hadirkan Energy Score: Bisa untuk Mengukur Perasaan, Fitur Ai Samsung Makin Canggih!
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang dibutuhkan para petani untuk meningkatkan hasil panen mereka.
Dalam langkah awal, budidaya bawang merah akan dilakukan di Desa Tirto Sari, Kecamatan Banyuasin I, dengan luas lahan sekitar 10 hektare.
Menurut Sarip, bawang merah dapat mulai dipanen dalam waktu 45 hari hingga dua bulan setelah penanaman, menunjukkan siklus panen yang relatif cepat.
"Cepat panennya," tambahnya.
BACA JUGA:Realme X7 Max 5G, Smartphone Spesifikasi Gahar dengan Triple Camera untuk Fotografi Berkelas
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri terkait upaya pengendalian inflasi, khususnya dalam hal komoditas bawang merah.
Diharapkan, dengan adanya kolaborasi ini, Banyuasin tidak hanya mampu meningkatkan produksi bawang merah secara kuantitas, tetapi juga kualitasnya, sehingga dapat berkontribusi dalam stabilisasi harga dan ketersediaan bawang merah di pasaran.
Selain penandatanganan MoU, Sarip juga mengungkapkan bahwa pihaknya berkesempatan untuk meninjau lokasi produksi bawang merah di Kabupaten Brebes, khususnya bangsal bubut bawang merah.
"Produksi bawang merah di Brebes memang terbaik," tutupnya.
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Launching Aksi Bergizi di Sekolah, SMAN 1 Tanjung Batu Ditunjuk Jadi Tuan Rumah
BACA JUGA:Realme X7 Max 5G, Smartphone Spesifikasi Gahar dengan Triple Camera untuk Fotografi Berkelas
Dengan adanya kerjasama ini, Kabupaten Banyuasin berupaya untuk mengikuti jejak Brebes dalam mengembangkan sektor pertanian bawang merah.