Jadi burung garuda menjadi simbol persatuan sekaligus bagian dari lambang negara, Bhineka Tunggal Ika. Desain burung garuda Istana Negara IKN dibangun dari kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galvalum dan kaca.
Kemudian tembaga dan kuningan tersebut akan mengalami proses oksidasi, sehingga perlahan-lahan akan berwarna hijau tosca yang matang.
Pembangunan Istana Garuda IKN membutuhkan biaya yang besar. Menteri Keuangan Sri Mulyani, sebelumnya sempat membocorkan bahwa proyek Pembangunan Gedung Istana Negara di IKN menelan anggaran mencapai Rp1,34 triliun.
BACA JUGA:Kenapa Jokowi Pilih Nama Istana Garuda di IKN, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Promo Spesial Sewa Mobil di IKN, Sambut HUT RI ke-79 dengan Harga Terbaik!
Untuk diketahui desain burung garuda di Istana Negara IKN dirancang oleh seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta. Ia merupakan seniman ternama dalam negeri yang membuat patung raksasa Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali.
Nyoman Nuarta pertama kali mendapatkan undangan untuk mengikuti sayembara konsep desain bangunan gedung khusus di IKN pada 2020.
Setelah melewati tahap presentasi dan penyeleksian dari Menteri PUPR dan Presiden Jokowi, Nyoman Nuarta terpilih sebagai desainer untuk Istana Negara IKN.
Menurutnya, dengan desain burung garuda untuk Istana Negara IKN, seolah presiden yang akan bekerja di sana berada di garis depan untuk memimpin bangsa ini menggapai cita-cita, keadilan sosial, serta kemakmuran bersama.
BACA JUGA:Bandara VVIP di IKN Tidak Digunakan HUT RI ke-79, Kenapa!
Istana garuda, secara simbolik, peran tersebut mengandung bahasa keindahan, keramahtamahan, keteduhan, kemandirian, hingga kewibawaan sebagai pemimpin bangsa yang besar.