"Itu hanya miss komunikasi saja," kata April Yadi, Koordinator divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi (PPDATIN) Bawaslu Banyuasin.
Diharapkan persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
HS sendiri sempat dimintai konfirmasi, dan hanya menjawab memang benar ada kejadian itu. "Iya," jawabnya singkat.
Sementara, Raden Zakaria Komisioner Bawaslu Banyuasin ketika dikonfirmasi mengatakan tidak ada penganiayaan.
Namun apa yang dilakukannya adalah upaya perlindungan diri semata serta menjaga marwah organisasi.
BACA JUGA:Perluas Jangkauan Pengawasan, Bawaslu PALI Teken MoU Dengan Kemenag PALI
BACA JUGA:Rakernis Strategis: Bawaslu PALI Tingkatkan Kesiapan Pengawasan Jelang Pilkada Serentak
Diakuinya saat itu tengah rapat internal Bawaslu, kemudian ada ketersinggungan staf terhadap pimpinan.
"Dan staf tersebut melakukan upaya kekerasan, dengan menarik kerah baju pimpinan,"katanya.
Oleh karena itu, dirinya demi menjaga wibawa melakukan pembelaan diri. "Terjadilah perkelahian yang tak bisa di hindarkan," tegasnya.
Di sisi lain, Kesal ditantang berkelahi, membuat Ibrahim (57), seorang Kepala Desa (Kades) Air Solok Batu, Kecamatan Air Salek Banyuasin nekat membacok warganya sendiri.
BACA JUGA:Rakernis Strategis: Bawaslu PALI Tingkatkan Kesiapan Pengawasan Jelang Pilkada Serentak
Akibatnya, warga yang diketahui bernama Ambok Anang mengalami luka di sekujur tubuh korban akibat sabetan parang sepanjang 50 cm.