Saat itu, Haniyeh sedang berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.
BACA JUGA:Begini Respon Netanyahu, dan Pimpinan Hamas Soal Jaksa ICC yang Mengajukan Perintah Penangkapan
Pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal dengan teknologi drone.
Tidak lama setelah serangan, pemerintah Iran dan Hamas sama-sama menuding Israel sebagai dalang di balik pembunuhan tersebut.
Ya meskipun Israel belum mengakui atau membantah keterlibatannya.
Pembunuhan Haniyeh telah memicu reaksi internasional dan merupakan titik penting dalam konflik yang sudah lama berlangsung.
Di Qatar, upacara pemakaman diselenggarakan dengan sangat resmi dan penuh dengan simbolis keagamaan serta politik.
Selain para pejabat Hamas dan Qatar, upacara pemakaman ini juga dihadiri oleh delegasi internasional, termasuk tokoh-tokoh politik dari Indonesia seperti Jusuf Kalla (JK) Din Syamsuddin, dan Hamid Awaluddin.
JK, yang juga merupakan mantan Wakil Presiden Indonesia, menunaikan salat Jumat di Masjid Negara Qatar sebelum bergabung dalam salat jenazah.
Dalam keterangannya, JK menekankan pentingnya peristiwa ini sebagai momentum untuk persatuan antara Fatah dan Hamas.
Kedua faksi yang bersatu akan menjadi kekuatan Palestina di masa depan.
Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, menilai kematian Haniyeh sebagai berkah terselubung yang bisa mempererat hubungan antara Hamas dan Fatah.
Beliau berharap, tragedi ini tidak menjadi sumber pertentangan lebih lanjut antara kelompok-kelompok Palestina atau antara negara-negara Arab dan Iran.