Untuk mendorong kinerja konstruksi, perusahaan melakukan penguatan pengendalian biaya, mutu, waktu, dan integrated governance.
Perusahaan juga melakukan efisiensi beban usaha, mengoptimalkan fokus pada segmen jalan dan jembatan sebagai portofolio utama, dan penguatan manajemen risiko.
BACA JUGA:Pengumuman: Ini Tarif Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi 1 dan 2, Berlaku Efektif Mulai 18 Juli 2024
Kontrak baru yang diperoleh pada Semester I 2024 mencapai Rp 12,4 triliun, dengan sektor jalan dan jembatan sebagai penyumbang terbesar sebesar 69,54%. Sektor proyek infrastruktur air menyumbang 16,24%.
Dari sisi proyek infrastruktur, Hutama Karya juga menunjukkan kinerja baik pada proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Seperti Proyek Proving Ground Stage III di Bekasi, Proyek Design & Build Pelabuhan Anggrek di Gorontalo, Proyek Integrated Shrimp Farming di NTT, Proyek Gedung Bundar Jampidsus di Jakarta, Proyek Gedung BRI Ragunan Paket 2, dan Pembangunan Gedung Bank Indonesia di Karawang.
Hutama Karya optimis dapat terus mengejar kontrak baru di sisa tahun 2024 sesuai target.
BACA JUGA:Ditarget Rampung Tahun Depan, Hutama Karya Kerjakan 2 Junction di Jalan Tol Trans Sumatera
BACA JUGA:Curi Kabel Bawah Tanah Jalan Tol Indralaya-Prabumulih, Pria di Ogan Ilir Diamankan Polsek Indralaya
Perusahaan juga fokus pada penyelesaian sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Semester II 2024, seperti Bendungan Meninting dan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3.
Dari sisi bisnis pengelolaan jalan tol, Hutama Karya mencatat peningkatan trafik yang signifikan pada ruas-ruas yang dikelola.
Selama Semester I 2024, pertumbuhan trafik mencapai 11% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dipengaruhi oleh bertambahnya ruas tol operasi dan periode mudik hingga cuti bersama long weekend.
“Hutama Karya memproyeksikan pertumbuhan trafik mencapai 16% di sisa tahun 2024 sehingga pendapatan dari jalan tol dapat meningkat,” tutup Budi Harto.