PALEMBANG, SUMEKS.CO - Peta Calon Kepala Daerah (Cakada) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan menjelang Pilkada 2024 kian memanas dan semakin seru.
Masing-masing partai politik (Parpol) pemenang Pemilu 2024, nampaknya mulai memberikan dukungan pada masing-masing Cakada jagoannya menuju Sumsel 1.
Diketahui, sejumlah nama Paslon Cagub-Cawagub Sumatera Selatan mencuat beberapa waktu belakang seperti Paslon Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, Herman Deru-Cik Ujang dan Heri Amalindo-Popo Ali.
Terbaru, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menasbihkan diri untuk mendukung Pasangan Calon (Paslon) Heri Amalindo-Popo Ali (HAPAL) maju menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel pada Pilkada 2024 mendatang.
BACA JUGA:PKB Resmi Dukung Heri Amalindo-Popo Ali Maju Pilgub Sumsel 2024, Perahu Segera Berlayar
Sementara, dua Paslon lainnya telah terlebih dahulu mendapatkan dukungan Parpol sebagai syarat pencalonan Cagub dan Cawagub Sumsel guna bertarung di Pilkada 2024.
Menarik untuk diulas, utak-atik jumlah kursi Parpol yang saat ini didapatkan oleh Paslon Heri Amalindo-Popo Ali dibandingkan dengan Paslon lainnya.
Dirangkum dari berbagai sumber informasi, Jumat 2 Agustus 2024 jumlah kursi dukungan Parpol sebagai syarat pencalonan maju sebagai Cagub dan Cawagub di Provinsi Sumsel berdasarkan peraturannya masing-masing masing-masing berjumlah 15 kursi.
Yang mana, dengan telah resminya Paslon Heri Amalindo-Popo Ali didukung oleh PKB, maka jumlah kursi yang didapat baru berjumlah 7 kursi karena pada Pemilu 2024 lalu PKB Sumsel menempati posisi ke-6 sebagaimana hasil PKPU.
BACA JUGA:Ditunjuk Sebagai Jubir Junior Milenial Pemenangan Heri Amalindo, Okta: Siap Totalitas 100 Persen
Dengan, jumlah kursi yang didapat itu Paslon Heri Amalindo-Popo Ali masih kurang minimal 8 kursi untuk memenuhi syarat mencalonkan diri pada Pilkada 2024 yang bakal digelar pada 27 November mendatang.
Meski begitu, Paslon Heri Amalindo-Popo Ali masih berpeluang untuk meraih dukungan dari Parpol pemenang Pemilu lainnya, setidaknya masih ada 4 Parpol yang mendapatkan jatah kursi namun belum menentukan sikap dukungan terhadap salah satu Paslon.
Diantaranya, Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) dengan jumlah 9 kursi, kemudian Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6 kursi.