“Kalau menurutku itu kliniknya diduga abal-abal, kenapa? karena waktu diliput di TV itu kelihatan kliniknya itu layanan pratama,” jelas Dokter Richard Lee.
Klinik pratama itu sudah jelas tidak ada dokter spesialisnya, padahal sedot lemak itu cuma boleh dilakukan oleh dokter bedah plastik.
“Sudah jelas klinik Pratama berarti kliniknya itu dokter umum, dokter umum itu tidak boleh mengerjakan sedot lemak,” tegasnya.
Jadi kalau sudah seperti ini yang siapa yang salah?
“Dokternya salah, sudah tahu nggak boleh dilakukan, kenapa masih dilakukan,” sebutnya.
“Kalau iya bukan dokter bedah platik sudah jelas itu mal praktik”.
“Yang kedua, pasiennya juga salah, karena zaman sekarang masak sih masih mau diinfus di mobil? Masak sih kalian masih diinfus pakai selotip? Masak sih kalian masih cari salon-salonan? Zaman sekarang kalian mau operasi cari dokter-dokteran?,” urainya.
Memang yang jualan salah, tapi lanjut Dokter Richard Lee, pasiennya juga punya porsi kesalahan.
“Makanya jangan main-main dengan nyawa dan hargai orang-orang yang berani kasih edukasi, karena kalau misalnya Indonesia nggak dikasih edukasi ya kayak gini korbannya sampai mati,” tandasnya.