“Apakah kamu baik-baik saja? Saya ingin pulang,” isi kata-kata terakhir yang diterima Takamatsu dari istrinya, Yuko.
Naasnya lagi setelah kejadian tersebut, seseorang menemukan ponsel Yuko berada di tempat parkir sebulan setelah tsunami, yang tepatnya tidak jauh dari tempat dia menghilang. Takamatsu juga menemukan sebuah pesan yang belum berhasil dikirim sang istri di telepon genggam berwarna merah itu.
Tak kalah menyayat hati, Isi pesan tersebut berbunyi tentang bagaimana dirinya melihat bahaya yang ditulis pukul 15.25 waktu setempat.
“Tsunaminya sangat besar,” tulis Yuko.
Dari situ akhirnya Takamatsu tahu bahwa sang istri masih hidup hingga pukul 15.25 bahkan dirinya menduga bahwa pada saat itu tsunami mencapai kakinya di atap bank.
Yuko termasuk sebagai salah satu dari 2.523 orang yang jasadnya tidak pernah ditemukan setelah gempa bumi besar melanda Jepang Timur pada 2011 lalu.
Meski operasi pencarian telah berlangsung selama 13 tahun terakhir namun tidak ada penemuan mayat dimanapun.
Prefektur Miyagi memiliki jumlah orang hilang terbesar yaitu 1.213 orang dimana sisa-sisa jenazah diketahui berkisar 47 orang yang belum teridentifikasi.
Keluarga dan Takamatsu masih oi punya harapan besar hingga sampai saat ini pun masih terus menunggu dan bertanya-tanya.
Seiring berjalannya waktu hingga akhirnya pada September 2013 pria ini akhirnya mendapatkan lisensi menyelam membuat Takamatsu mulai melakukan penyelaman rutin di perairan sekitar Onagawa.
BACA JUGA:Ramai Netizen Komentari Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024: Ekspektasiku Ketinggian