Tak hanya itu, Siskohat juga mencatat, ada 64 jamaah yang tanazul mandiri atau pulang lebih awal (berpisah dari kloter) dengan membeli tiket sendiri atas kemauan sendiri.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Misi Haji Tuntas, Kloter Terakhir Jemaah Indonesia Pulang ke Tanah Air
Dua jamaah dideportasi dan satu orang masih menjalani pemeriksaan di Arab Saudi terkait kasus imigrasi.
Hadir Kepala Daerah Kerja Makkah, Bandara, dan Madinah, para Sekretaris Daker, Kepala Bidang Kesehatan, Kepala Bidang Transportasi, Kepala Bidang Katering, dan Kepala Bidang Petugas. Hadir juga, Wakil Ketua, Bendahara, Wakil Sekretaris PPIH Arab Saudi.
“Jamaah-jamaah ini akan dipantau dan secara berkala divisitasi oleh Tim Kantor Haji Haji (KUH) pada KJRI Jeddah, baik jamaah yang yang dirawat di Madinah, Makkah, maupun Jeddah,” jelasnya.
Diungkapkan Nasrullah, pihaknya telah menetapkan petugas yang akan memantau perkembangan kondisi jamaah haji Indonesia yang masih dirawat di Arab Saudi.
BACA JUGA:Jemaah Haji yang Masih Dirawat di Rumah Sakit Saudi, Tetap Jadi Tanggung Jawab Pemerintah
BACA JUGA:Sempat Dirawat di Arab Saudi, 2 Jemaah Haji Sumsel Akhirnya Meninggal Dunia
“Kita sudah menetapkan PIC masing-maing wilayah. Jika ada keluarga yang ingin mengetahui keadaan jemaah yang masih dirawat di RS, bisa menghubungi para PIC,” terangnya.
Untuk diketahui jumlah kuota jamaah haji Indonesia Tahun 2024 ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah perhajian di Indonesia. Tetapi para petugas haji telah memperlihatkan komitmen dan dedikasinya dalam memberikan pelayanan terbaik dan semaksimal mungkin.
"Semoga tugas suci tersebut bernilai ibadah yang sama pahalanya dengan haji yang mabrur," ujar Nasrullah.
Pihaknya mendoakan semoga perjalanan para petugas haji yang akan kembali ke Tanah Air diberi kelancaran dan keselamatan sampai akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga.