Oleh karena itu, Pemkab Banyuasin mengambil beberapa langkah untuk mengantisipasi karhutlabun.
Diantaranya, dengan melakukan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana karhutlabun di desa rawan bencana.
BACA JUGA: Wantannas RI Dampingi Pemkab OKI Susun Strategi Mitigasi Karhutla Cegah Kebakaran Lahan dan Hutan
BACA JUGA:Siaga Karhutla, BPBD Sumsel Minta 8 Helikopter untuk 12 Daerah Kategori Rawan Akibat Puncak Kemarau
Kemudian, penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana Karhutlabun di Desa Rawan Bencana, sekaligus memberi bantuan alat Pemadam kebakaran.
Selanjutnya, semua kegiatan dilakukan dalam rangka menciptakan Destana (Desa Tangguh Bencana).
"Destana merupakan Desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi bencana," bebernya.
Diketahui, kejadian kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 di Kabupaten Banyuasin menjadi sejarah kelam Banyuasin.
BACA JUGA:Antisipasi Karhutla, Patroli Terpadu di Kabupaten OKI Mulai Dilaksanakan
Pasalnya, sekitar 141.124 hektare lahan terbakar dan membuat dampak hingga nasional, bahkan internasional.
Untuk daerah beberapa kecamatan yang rawan karhutla yaitu Pulau Rimau, Tungkak Ilir, Tanjung Lago.
Kemudian, zzRambutan, Rantau Bayur dan Sembawa sebagian Talang Kelapa, Banyuasin I dan Muara Sugihan.