Desa Muktijaya Siap Gelar Upacara Ngaben Perdana: Perpaduan Tradisi dan Modernitas dalam Melepas Roh Suci

Senin 08-07-2024,21:49 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat

BANYUASIN, SUMEKS.CO - Desa Muktijaya RT 1 RW 1 Dusun 1, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, tengah sibuk melakukan persiapan untuk upacara Ngaben perdana mereka.

Upacara ini akan dilaksanakan pada Selasa 9 Juli 2024, sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum I Ketut Pugra Swastika.

Ngaben, atau yang juga dikenal dengan sebutan Pitra Yadnya, Pelebon, ataupun upacara kremasi, merupakan sebuah tradisi yang dijalankan oleh umat Hindu di Bali untuk mengantarkan roh orang yang telah meninggal menuju alam baka.

Upacara ini tidak hanya sekedar kremasi, namun memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Hindu.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Simak Pengarahan Presiden Jokowi Pada Kegiatan Penyampaian LHP LKPP dan IHPS II TA 2023

BACA JUGA:Mabes Polri Minta Progres Putusan Praperadilan Yang Membebaskan Pegi Setiawan, Polda Jabar Patuh Putusan Hakim

Ngaben merupakan tradisi yang dihormati dan dijunjung tinggi oleh umat Hindu di Bali.

Upacara ini tidak hanya bermakna bagi keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi roh leluhur yang akan memulai perjalanannya menuju alam baka.

Ngaben memang memiliki tujuan utama untuk mengantarkan roh orang yang telah meninggal menuju alam baka dan memperlancar proses reinkarnasi mereka.

Dalam ajaran Hindu, roh (atman) dianggap abadi dan tidak mati bersamaan dengan kematian tubuh fisik (sthula sarira).

BACA JUGA:Berapa Lama Lagi Pegi Setiawan Akan Dibebaskan? Polda Jawa Barat Katanya Masih Akan Gelar Perkara

BACA JUGA:Memiliki Rumah Impian Lebih Cepat dengan KPR Kilat BRI: Perhatikan 5 Hal Penting Ini!

Setelah kematian, atman akan terus bereinkarnasi ke dalam tubuh baru berdasarkan hukum karma. Ngaben diyakini dapat membantu atman untuk terbebas dari ikatan karma buruk dan mencapai moksa, yaitu keadaan terbebas dari siklus reinkarnasi.

Proses pembakaran jenazah dalam Ngaben melambangkan pemurnian atman dari unsur-unsur panca maha bhuta (tanah, air, api, udara, dan ruang).

Abu jenazah kemudian biasanya dilarung ke laut atau sungai sebagai simbol kembalinya atman ke alam semesta.

Kategori :