KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Tahun ini mulai Juni berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasuki musim kemarau.
Namun, hingga awal Juli ini kenyataan masih turun hujan meskipun dengan intensitas ringan dan sedang.
Terkait menghadapi musim kemarau Manggal Agni Daops XVII/OKI telah bersiap. Yakni melalui patroli mandiri dan patroli terpadu (Gabungan).
Ini dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sering terjadi di musim kemarau.
BACA JUGA: Wantannas RI Dampingi Pemkab OKI Susun Strategi Mitigasi Karhutla Cegah Kebakaran Lahan dan Hutan
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Bersama Tim OTS Wantannas RI Kaji Penanganan Ancama Karhutla 2024
Dalam hal pencegahan dan penanggulangan karhutla, tahun ini Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI menambah personelnya.
"Iya tahun ini untuk personel Manggala Agni dalam pencegahan dan penanggulangan ditambah. Yakni ditambah sebanyak 15 orang atau personel," ungkap Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP.
Dia menjelaskan, penambahan personel sebanyak 15 orang sangat membantu dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla di tahun ini. Dimana awalnya jumlah personel Manggala Agni sebanyak 65 orang. Kini menjadi 80 personel.
"Adanya penambahan personel 15 orang tahun ini dapat membantu dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla. Semoga saja tahun ini karhutla tidak terjadi," terang Edi, kepada SUMEKS.CO, Minggu, 7 Juli 2024.
BACA JUGA:Siaga Karhutla, BPBD Sumsel Minta 8 Helikopter untuk 12 Daerah Kategori Rawan Akibat Puncak Kemarau
Masih dikatakan Edi, secara kerawanan untuk tahun ini musim kemarau tidak parah seperti tahun lalu. Dimana saat ini saja hujan masih sering turun walaupun sudah masuk musim kemarau.
"Sekarang kondisi masih hujan, dimana puncak kemarau diprediksi Agustus dan September," katanya.
Edi menegaskan, untuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) lahannya yang rawan terbakar di musim kemarau yaitu lahan gambut. Disaat ini lahan gambut masih basah.