"Melalui kegiatan High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumsel ini, saya sampaikan segera bentuk Project Management Office agar masing-masing TPID bisa lebih mudah bersinergi. Selian itu agar para Kepala Daerah pada setiap rakor TPID untuk memimpin langsung kegiatan tersebut karena hal ini akan berdampak pada kinerja dan penilaian, serta kita akan libatkan Bulog sebagai stabilisator dan fasilitator,” imbuhnya.
Sementara itu Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Sekaligus selaku Ketua Harian TPID Sumsel Edward Chandra menyebut kegiatan HLM kali ini melibatkan para Kepala Daerah Bupati dan Walikota , juga para Kepala Organinasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Kepala Lembaga/Instansi vertikal di Sumsel.
“Kegiatan HLM ini dilaksanakan TPID Sumsel dalam upaya pengendalian inflasi dengan menghadirkan narasumber dari pusat yang diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan kota,” jelasnya.
Dikatakannya, kegiatan HLM TPID Se Sumsel sebelumnya telah dilaksanakan sebanyak 2 kali di Tahun 2024.
Adapun upaya konkrit dalam pengendalian inflasi melalui berbagai program kegiatan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak, Gerakan Operasi Pasar Murah, Gerakan Tanam melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes to School, GSMP Goes To Office.
BACA JUGA:Kedapatan Main Judi Online Seorang Oknum Anggota Polres Pagaralam Terima Sanksi Hukuman
BACA JUGA:Laga Perdana Final Four, Megawati CS Tumbang 1-3 Atas Pertamina Enduro
“Sebagai bentuk apresiasi kita, dalam waktu dekat akan kita dilaksanakan GSMP Award 2024,” terang Edward.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Ferry Irawan selaku narasumber menyampaikan materi tentang skema pasca panen.
Ia menjelaskan, inflasi Sumsel masih di bawah nasional, dan diharapkan pada semester kedua inflasi di Sumsel semakin membaik (menurun).
"Yang bisa dikoordinasikan antara pemprov Sumsel dengan pemerintah pusat adalah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per provinsi, di mana alokasi KUR untuk Sumsel sebesar 4,34 triliun. Juga penguatan produksi dan akses pembiayaan,” katanya.