SUMEKS.CO - PT Hutama Karya (Persero) berkomitmen, bahwa kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) memberi dampak pada pengembangan aktivitas ekonomi di wilayah sekitarnya.
Termasuk penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam rangka memperingati Hari UMKM Internasional yang mengusung tema "Leveraging Power and Resilience of Micro, Small and Medium-sized Enterprises to Accelerate Sustainable Development and Eradicate Poverty in Times of Multiple Crises".
Hutama Karya memanfaatkan kekuatan dan ketangguhan UMKM, pada wilayah sekitar JTTS untuk menjadi prioritas dalam pengisian tenant di rest area.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyampaikan, bahwa saat ini Hutama Karya tengah mengoperasikan sebanyak 15 rest area yang tersebar di Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (9), Tol Pekanbaru-Dumai (4) dan Tol Indralaya-Prabumulih (2).
Jika di PP Nomor 17 Tahun 2023 menetapkan alokasi lahan untuk UMKM minimal 30 persen dari total luas area komersial, Hutama Karya justru memprioritaskan kurang lebih 70 persen lahan untuk UMKM di seluruh rest area.
BACA JUGA:Ditarget Rampung Tahun Depan, Hutama Karya Kerjakan 2 Junction di Jalan Tol Trans Sumatera
BACA JUGA:Triwulan I 2024, Hutama Karya Peroleh Kontrak Baru Senilai Rp 4,05 Triliun
"Saat ini kami mengalokasikan sebanyak 500 unit lahan tenant untuk UMKM dari 650 lahan tenant yang disewakan di rest area," ujarnya, Jumat, 28 Juni 2024.
"Dimana 368 unit telah ditempati oleh UMKM, terdiri dari penyedia makanan, minuman, kerajinan tangan dan layanan bengkel untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal," tutur Adjib.
Program ini memberikan kesempatan kepada UMKM lokal untuk mengembangkan bisnis dengan akses jaringan pelanggan yang lebih luas.
Lalu, harga sewa yang lebih terjangkau dari harga komersial, serta menyediakan berbagai kemudahan, termasuk pendampingan dalam berbagai aspek bisnis.
"Salah satunya dalam bentuk pelatihan dan dukungan kepada UMKM," ujarnya.
BACA JUGA:Hutama Karya Kebut Tol Padang-Sicincin dan Janjikan Rekutmen Tenaga Kerja Setempat
Dalam perjalanannya, Hutama Karya bekerjasama dengan Asosiasi Benih Baik, pelatihan diberikan melalui beberapa program seperti demo masak produk unggulan, implementasi pembayaran digital (QRIS), pendampingan penyusunan laporan keuangan, penyediaan buku menu, hingga pelatihan promosi produk.