Selain itu, ada Program E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Berkat upaya-upaya efisiensi ini, Biaya Tunai (Cash Cost) PTBA pada Triwulan I 2024 turun sebesar 10 persen menjadi Rp 867 ribu per ton. Untuk pembanding, Biaya Tunai pada Triwulan I 2023 sebesar Rp 965 ribu per ton.
BACA JUGA:Calon Ayu Ting-ting Hapus Foto Kebersamaan di Instagram, Pertanda Batal Nikah?
BACA JUGA:Ketua PWI Sumsel
"Perusahaan fokus dalam menjalankan praktik penambangan berkelanjutan, sesuai dengan visi perusahaan yaitu perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami optimistis dapat menjaga kinerja baik dan sejalan dengan target hingga akhir tahun 2024," tutup Niko.(*)