Meski terbilang sangat mustahil, olahraga yang dimainkan di Pegunungan Alpen ini ternyata dinikmati para pemain.
Apalagi, warga lokal setempat dikabarkan tidak memiliki lahan cukup untuk bermain sepak bola di tanah datar hingga membuat mereka bermain di lereng gunung.
Diketahui, awal mula sepak bola alpine pertama kali dilakukan ketika penduduk lokal setempat menonton sepak bola piala dunia tahun 2014 lalu.
Saat itu, mereka mengaku bosan ketika menyaksikan sebuah pertandingan di TV hingga memiliki ide untuk bermain sepak bola di lereng gunung.
Berkat hal tersebut, mereka pun memutuskan bermain sepak bola di lereng gunung yang sangat curam karena menganggap laga sepak bola yang ditonton saat itu sangat tidak menantang. Dari situlah, warga lokal bermain sepak bola di lereng gunung.
Walau terbilang sulit, namun para pemain mengaku menikmatinya. Pasalnya, setiap tim harus mengeluarkan tenaga lebih ketika bermain.
Bahkan, wasit sekalipun juga mengeluarkan tenaga ekstra ketika mengawasi laga karena harus turun-naik lereng gunung yang cukup curam.