Ayahnya sudah punya istri baru (ibu tiri) dan memilih tinggal di Bandung, sedangkan ibu dan adik-adiknya masih di Cirebon tinggal di rumah neneknya.
Untuk biaya hidup Pegi bekerja dengan bapaknya di Bandung, bantu-bantu sebagai kuli bangunan dari proyek bapaknya yang sering dapat borongan bangun rumah.
Dari pekerjaan kuli bangunan ini Pegi bisa kirim uang untuk ibunya dan buat adiknya sekolah. Dia tulang punggung keluarganya setelah ayahnya pisah dengan ibunya.
Gaji yang minim membuat Pegi harus tinggal bersama tukang yang lain di kontrakan, makan sehari-hari pun tak cukup untuk membeli nasi penuh lauk bergizi.
Menu 2 tahu ini menjadi lauk makan nasi Pegi setiap harinya, setelah ada penjual tahu isi yang bersaksi bahwa Pegi sering datang membeli dagangannya.
Status-satus facebook Pegi Setiawan yang dibuatnya tak menunjukkan kalau dia adalah buronan kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016.
Mayoritas statusnya tentang kehidupan, tentang doa dan nasihat, bahkan tentang kecintaannya pada ibunya, tentang kebahagiannya bisa mengirim uang untuk ibunya.
Bahkan, Pegi dengan santainya nge-share lokasi dirinya ada dimana (share lock) posisinya di Bandung, dan tak menunjukkan kalau dia buronan yang sedang diburu atas kasus besar.
Selama di Bandung Pegi disebut dengan nama panggilan Robi, nama ini ternyata bukan untuk menyamarkan dirinya, tapi agar tak diketahui ibu tirinya kalau sang ayah punya anak dari perkawinan sebelumnya.
“Pegi tersangka kasus Vina yang ditangisi banyak orang se-Indonesia’ tulis pemilik akun @ima_imade2.