Film ini juga akan memberikan gambaran yang realistis tentang dampak penguntitan terhadap korbannya kepada penonton.
Plot twist terjadi saat ternyata terungkap bahwa film ini terinspirasi dari pengalaman hidup aktor Richard Gadd, yang pernah dikuntit dan dilecehkan secara seksual oleh seorang wanita.
BACA JUGA:Nelayan di Rantau Bayur Tenggelam, Basarnas dan Tim SAR Gabungan Terjun Cari Keberadaan Korban
Dalam tayangannya akan ad banyak adegan yang mengganggu dan menegangkan, sehingga tidak disarankan untuk ditonton oleh semua orang.
Tokoh Martha dalam film ini terinspirasi dari Fiona Harvey, penguntit Richard Gadd di kehidupan nyata. Namun, beberapa detail dalam film diubah untuk kepentingan cerita.
Richard Gadd dan penulis Sian Gibson membutuhkan waktu 4 tahun untuk mengembangkan naskah ini yang kemudian menjadi karya film.
Film ini merupakan karya dari sutradara Renee Zellweger dalam debut penyutradaraannya bahkan sudah memenangkan penghargaan BAFTA untuk Film Pendek Terbaik pada tahun 2018.
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Dorong Wajib Pajak di Muba Bayar Secara Online
BACA JUGA:Manten Tebu Tandai Buka Giling Tahun 2024 di PT SGN Pabrik Gula Cintamanis Ogan Ilir
Film ini telah memicu perbincangan penting tentang penguntitan dan pelecehan seksual yang sudah tayang di Netflix akhir April lalu.
Baby Reindeer bukan film untuk semua orang, tetapi bagi yang mencari film thriller psikologis yang menegangkan dan thought-provoking, film ini patut ditonton.
Ingatlah bahwa film ini mengandung adegan yang mengganggu dan mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Pengalaman traumatis: Film ini juga menceritakan trauma masa lalu Donny. Richard Gadd mengatakan bahwa dia memasukkan beberapa pengalaman pribadinya sendiri ke dalam film, termasuk pengalaman traumatisnya di masa kecil.
BACA JUGA:Sukses Ungkap Peredaran Narkotika di PALI, Aan Sriyanto Diganjar Pin Emas oleh Kapolda Sumsel
BACA JUGA:Amiri Mantan Bendahara KONI Sumsel Terancam Dijemput Paksa ke Pengadilan