SUMEKS.CO- Sebuah akun media sosial @widyarosalina27, mengunggah video penemuan jasad seorang bayi didalam sebuah kaleng bekas biskuit berwarna ungu muda tergeletak dipinggir jalan besar.
Tampak dalam video, rekaman video amatir detik-detik penemuan jasad bayi dimasukkan kedalam kaleng besar bekas biskuit.
"Ada mayat bayi ini ditemukan, Astaghfirullah" ucap suara pria perekam video sesaat usai menemukan jasad bayi didalam kaleng dengan nada sedikit kaget.
Dari rekaman video, kaleng besar bekas biskuit tersebut terlihat bagian rambut kepala dari jasad sang bayi yang malang tersebut.
BACA JUGA:Bayi Ditemukan Ngambang di Sungai Musi Desa Bailangu Muba, Diduga Dibuang
BACA JUGA:Papa Muda di Empat Lawang Tega Habisi Nyawa Bayinya Sendiri yang Masih Berusia 1,5 Bulan
Melihat kondisi mengenaskan jasad bayi didalam kaleng biskuit tersebut, warganet pun merasa iba dengan mendoakan jasad sang bayi serta geram dengan perbuatan ibu kandung bayi.
Karena, dengan telah teganya menghilangkan nyawa anak sendiri yang jasadnya dimasukkan kedalam kaleng biskuit.
"Dimana hatimu Bu, anak nanti diminta pertanggungjawaban kelak di akhirat, laknat Allah menantimu Bu," tulis komentar geram warganet akun @satya*****.
"Nanti diakhirat jangan kau ajak Ibu dan Ayahmu masuk surga ya nak, mereka harus bertanggung jawab dunia akhirat dengan balasan yang pedih," tulis komentar senada dari akun @prince*****.
BACA JUGA:Saat Menyapu di Teras Rumah, Neli Anjani Temukan Bayi Laki-Laki Dalam Kardus
BACA JUGA:Tukang Parkir Kerja Sambil Merawat Bayi Akhirnya Minta Maaf, Akui Istri Tercinta Masih Hidup
"Ya Allah nak, kasihan lihat nasibmu semoga yang membuang kamu dapat balasan yang setimpal baik didunia ataupun diakhirat kelak", timpal komentar akun @widy*****.
Diakun medsos @widyarosalina27, dikomentari warganet 1,4 ribu lebih komentar yang mana sebagian besar komentar bernada hujan kepada ibu kandung bayi malang tersebut.
Serta dibagikan, lebih dari 10 ribu akun media sosial ya g telah membagikan video rekaman detik-detik penemuan jasad bayi dalam kaleng.