SUMEKS.CO – Pj Walikota Palembang, Ratu Dewa meresmikan Kantor Camat Sukarami setelah selesai di renovasi pada Kamis Kamis, 16 Mei 2024 lalu.
Kantor camat Sukarami berdiri kokoh tersebut terdiri dari dua lantai megah bak istana dengan nuansa putih-putih.
Pj Walikota Palembang, Ratu Dewa bahkan mengungkapkan asal usul terciptanya Kecamatan Sukarame, menurutnya Kecamatan ini memang sudah ada sejak lama bahkan bertahun-tahun lalu di zaman Belanda.
Dirinya menceritakan bahwa pada saat itu ada banyak buruh yang berkumpul ramai-ramai menikmati hiburan rakyat sehingga dinamakan Sukarami.
BACA JUGA:Penerima Dana Insentif Gundah Gulana, Pj Wako Prabumulih: Hoaks Sudah Dianggarkan 12 Bulan
BACA JUGA:Banyak Pegawai Halal Bihalal di Luar Kantor Saat Jam Kerja, Pj Wako Prabumulih: Akan Kita Tegur
Menurutnya gedung megah yang saat ini dibangun memang merupakan cita-cita dari 11 camat yang sebelumnya pernah menjabat hingga akhirnya terwujudlah kantor camat Sukarami yang sekarang dengan bangunan megah.
Ratu Dewa juga juga mengkonfirmasi jika kantor Camat Sukarami ini menjadi simbol pelayanan untuk masyarakat dalam melakukan pelayanan dengan nyaman dan aman.
Kantor kecamatan sebagai ujung tombak pelayanan ke masyarakat juga senantiasa memberikan layanan yang baik.
Ratu Dewa juga memghimbau adanya peningkatan SDM di kecamatan dengan mengedepankan pelayanan termasuk tidak arogan dalam melayani warga.
BACA JUGA:Antisipasi Penyebaran Demam Berdarah, Pj Wako Prabumulih Instruksikan Dinkes Cepat Tanggap
BACA JUGA:Banyak Warga Keluhakan Masalah Sampah dan Kegagalan Meraih Adipura, Pj Wako Prabumulih Angkat Bicara
Sementara itu Camat Sukarami, M Fadly juga menjelaskan mengenai anggaran yang dihabiskan untuk merenovasi kantor Camat Sukarami ini.
Tidak main-main, kantor camat Sukarami yang membawa kesan megah dan mewah ini diketahui sudah menghabiskan biaya pembangunannya mencapai Rp11,5 miliarr.
Hal ini dibenarkan oleh M Fadly selaku Camat Sukarami yang mengungkapkan jika pembangunan kantor Camat tersebut sudah menggunakan biaya anggaran daerah mencapai Rp11,5 miliar.