Rata-rata jantung manusia berdetak rata-rata 2,5 miliar kali dalam 70 tahun masa hidupnya. Jelas jam tangan mekanis adalah ciptaan yang unggul karena berdekatan lebih banyak.
BACA JUGA:Paladone Nintendo Gameboy, Jam Tangan Digital dengan Super Mario Land dan Alarm Suara Plus LED
BACA JUGA:Yema Navygraf Slim CMM.20, Jam Tangan Perancis yang Gak Perlu Diperdebatkan Lagi Keindahannya!
Namun, jika jam tangan Kolektor berjalan cepat atau lambat atau berhenti, Tentu saja Kolektor dapat membawanya ke teknisi terlatih untuk memperbaiki atau mengganti komponen yang tidak berfungsi.
Permasalahannya akan berbeda jika jantung Kolektor yang berdetak terlalu cepat atau lambat atau bahkan berhenti, itu berarti Kolek akan segera mati.
Nah dengan logika demikian, muncullah ide membuat alat pacu jantung dengan menggunakan mesin jam tangan mekanis.
Sebuah perangkat yang dirancang untuk menjaga roda keseimbangan tubuh Kolektor agar tetap berjalan dengan benar.
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga OnePlus Watch 2: Jam Tangan Pintar Terbaru Menawarkan yang Kinerja Mulus
Pada tahun 1950 alat pacu jantung pertama diciptakan dan ditanamkan. Sedihnya, alat pacu jantung pertama itu mirip dengan ENIAC.
ENIAC sendiri adalah komputer pertama dengan berbagai komponennya yang rumit, maksudnya, menurut standar saat ini, ukurannya jelas sangat besar.
Ukuran yang besar dan rumit tersebut sulit digunakan dan memerlukan akses ke daya AC (misalnya, alat ini dicolokkan ke dinding!)
Tahun 1958 dokter dan ilmuwan mengembangkan alat pacu jantung yang kecil dan cukup ringan untuk ditanamkan di bawah kulit penggunanya, sehingga membebaskan pemakainya dari stopkontak.
BACA JUGA:Smartwatch Motorola Moto Watch 100, Jam Tangan Pintar yang Punya Desain Elegan Bermaterial Alumunium
BACA JUGA:Jam Tangan Hybrid Garmin Vivomove Sport Menawarkan Fitur Kesehatan dan Gaya Klasik
Alat pacu jantung mengandalkan tenaga listrik untuk merangsang ritme katup jantung. Tenaga listrik itu berasal dari baterai.