BANYUASIN, SUMEKS.CO - Debu penggilingan padi milik PT Wilmar Padi Indonesia yang berada di Desa Prajen, Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin dikeluhkan masyarakat sekitar.
Bahkan puncaknya puluhan emak emak warga Desa Prajen, tepatnya Dusun III melakukan aksi damai dengan mendatangi pabrik pada bulan April lalu.
Emak emak meminta agar debu dari penggilingan padi itu, tidak lagi sampai menyebar ke pemukiman warga sekitar.
"Iya sudah sempat lakukan aksi damai, karena debu padi bertebaran hingga ke rumah penduduk," kata Achmad Nurcholis Anggota DPRD Banyuasin.
puluhan emak emak warga Desa Prajen, tepatnya Dusun III melakukan aksi damai dengan mendatangi pabrik pada Bulan April lalu.--
BACA JUGA:Akhirnya Bisa Tidur, Emak-emak Berdaster Naik Lamborghini Bukan Perempuan Biasa Loh!
Tentunya dengan keberadaan debu dari penggilingan padi itu membuat resah warga sekitar, karena menganggu aktivitas warga seperti mencuci, masak, menjemur baju, dan lainnya.
"Saya sempat mendampingi warga ketika aksi damai," imbuhnya.
Sabirin warga Desa Prajen Dusun III juga mengatakan, beberapa waktu lalu warga telah melakukan aksi damai ke PT Wilmar Padi Indonesia terkait debu padi dari penggilingan padi tersebut.
"Alhasil sudah ditindaklanjuti, dan debunya mulai berkurang," ujarnya.
BACA JUGA:Playoff Olimpiade Indonesia Versus Guinea Digelar Tertutup, Emak-Emak Ini Ungkap Alasannya
Diharapkan, tidak ada debu yang bertebaran sampai ke pemukiman warga lagi. Apalagi, adanya debu itu memiliki dampak bagi masyarakat, yaitu mencuci, menjemur baju dan masak.
Jika sampai ada debu, tentunya akan menjadi kotor dan lain sebagainya. Terlebih, ada sekitar 300 kepala keluarga yang terdampak dari debu penggilingan padi tersebut.