Bangunan itu berdiri tepat di kawasan sempadan sungai yang merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Menteri (Permen) PUPR No 28/2015 dan tidak memiliki rekomendasi/izin dari sektor terkait.
Pemilik akun @Ase mengatakan: “Memang ya nama itu mengandung makna, sekarang xakapa udah berlayar. Semoga deh dengan kejadian ini xakapa lebih dikenal banyak org dan tumbuh xakapa baru”.
@Davienaskincarekosmetik: “Dan kini berlayar dengan damai bnyk kenangan pasti ya kk”
@RALECX: “Xakapa akhirnya berlayar karena udah sekian lamanya bersandar di dermaganya,mungkin ada xakapa yg akan bersandar lagi”, tandasnya.
Diketahui, banjir lahar dingin di kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), menyebabkan 37 orang dinyatakan meninggal dunia.
Tanah Air kembali berduka. Kali ini, Minggu 12 Mei 2024, kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat, mengeluarkan lahar dingin yang mengakibatkan korban berjatuhan.
Dilansir dari berbagai sumber, data Kantor SAR Kelas A Padang menyatakan, hingga kini korban meninggal dunia mencapai 37 orang.
Masing-masing total 37 orang meninggal dunia diantaranya 19 orang dari Kabupaten Agam.
BACA JUGA:Bencana Banjir Kembali Mengintai Warga di Empat Kecamatan Kabupaten Muratara
BACA JUGA:Banjir di Kecamatan Muara Kuang, Wabup Ogan Ilir Pastikan Pasokan Makanan Warga Tak Terganggu
Kemudian, 9 orang dari Kabupaten Tanah Datar, satu orang dari Padang Panjang dan 8 orang dari Padang Pariaman.
Di sisi lain, belasan orang masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan. Belasan lainnya tiga orang berasal dari Agam, 14 orang dari Tanah Datar, dan satu orang dari Padang Panjang.
Diketahui, banjir lahar dingin tersebut membawa material bebatuan besar dan pepohonan pada Sabtu 11 Mei 2024 malam.
Saat itu, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Khususnya, di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah, dan wilayah sekitar gunung Marapi.