Siap-Siap! Sinyal Pemekaran Provinsi Sumsel Menjadi Sumsel Barat Kian Menguat, 6 Daerah Ini Bakal Iku

Sabtu 11-05-2024,15:24 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Zeri

Belanda menjadi kekuatan dominan di wilayah tersebut. Melalui Vereenigde Oostindische Compagnie, Belanda memberikan pengaruh terhadap Kesultanan Palembang. 

Hingga pada akhirnya Kesultanan Palembang dibubarkan. 

Wilayah ini seperti wilayah lainnya di Indonesia, Belanda mengambil alih pemerintahan untuk abad berikutnya, tetapi selama Perang Dunia II, Jepang menyerang Palembang dan mengusir Belanda.

BACA JUGA:OKU Timur Batal Jadi Daerah Pemekaran Provinsi Sumsel, Alasannya Bikin Menohok! Sekda Sampai Bilang Begini?

BACA JUGA:Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera Jadi Daerah Pemekaran, 3 Provinsi Ini Bakal Gigit Jari Oleh Sumatera Tengah?

Jepang menduduki wilayah Sumatera Selatan sampai Agustus 1945, ketika mereka menyerah kepada pasukan Sekutu. 

Belanda berusaha untuk kembali ke wilayah tersebut, tetapi ini ditentang oleh Republik Indonesia yang baru dideklarasikan, sehingga terjadi Perang Kemerdekaan. 

Pada akhirnya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dan menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 1950. 

Provinsi Sumatera Selatan kemudian dibentuk pada 12 September 1950. Namun, berdasarkan peraturan daerah Provinsi Sumatera Selatan tentang hari jadi provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Bakal Ada Daerah Pemekaran di Kabupaten Musi Banyuasin, Bahasanya Tak Sama dengan Logat Khas Daerah?

BACA JUGA:Bernilai Fantastis! Emas Murni 1 Juta Ton di Daerah Pemekaran Bengkulu Bisa Hidupi Seluruh Penduduk Indonesia?

Maka saat itu juga pemerintah Sumatera Selatan menetapkan, bahwa 15 Mei 1946 merupakan hari jadi provinsi Sumatera Selatan.

Lebih jauh dilansir dari laman Wikipedia, sejarah Provinsi Sumatera Selatan dikatakan telah dihuni manusia sejak zaman Palaeolitikum. 

Bukti adanya permukiman tersebut dibuktikan dengan ditemukannya perkakas zaman Paleolitikum di dasar sungai Saling dan sungai Kikim di Desa Bungamas, Kabupaten Lahat.

Serta ditemukan adanya tujuh puluh delapan kerangka yang berasal dari 3.000–14.000 tahun yang lalu, diduga berasal dari Austronesia dan Austromelanesoid digali dari situs Gua Harimau di Desa Padang Bindu, Kabupaten Ogan Komering Ulu

BACA JUGA:Melimpah Ruah! Emas Murni Satu Juta Ton di Daerah Pemekaran Bengkulu Cukup untuk Lunasi Hutang Indonesia?

Kategori :