SUMEKS.CO - Penjelasan tentang senyum adalah sedekah, amalan paling ringan dan bisa dilakukan semua orang.
Konsep "senyum adalah sedekah" berasal dari ajaran Islam dan merujuk pada hadits yang menyatakan bahwa senyum yang ditunjukkan kepada sesama muslim dianggap sebagai bentuk sedekah.
Dalam ajaran Islam, senyum dianggap sebagai bentuk sedekah yang paling ringan, senyum identik dengan ekspresi wajah yang menggambarkan kesenangan dan penuh kasih sayang.
BACA JUGA: Perlengkapan yang Wajib Dibawa Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci agar Ibadah Berjalan Lancar
Senyum juga mampu membahagiakan hati seorang muslim dan tergolong sebagai kebaikan yang memiliki banyak keutamaan.
Konsep ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, yang berbunyi Dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Senyummu untuk saudaramu adalah sedekah. Usahamu untuk mengajak kepada kebaikan dan melarang keburukan adalah sedekah. Usahamu untuk menuntun seseorang yang tersesat menuju jalan yang lebih baik adalah sedekah. Memberikan yang kita miliki adalah sedekah. Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. Pandanganmu yang peduli kepada mereka yang buruk rupa adalah sedekah. Sedekah yang paling tinggi nilainya adalah nafkah yang diberikan suami kepada istrinya." (HR. Tirmidzi).
Nabi Muhammad SAW sendiri merupakan seseorang yang dikenal gemar tersenyum.
Hal ini diceritakan oleh para sahabat yang menjelaskan terkait kesempurnaan budi, kerendahan hati serta kebaikan sang nabi.
BACA JUGA:5 Waktu Terlarang Mengerjakan Ibadah Shalat Bagi Umat Muslim, Catat!
BACA JUGA: 3 Aplikasi Paling Penting dan Memperlancar Ibadah Umroh dan Haji, Insya Allah Mabrur!
Senyum dapat membahagiakan hati seorang muslim dan dianggap sebagai bentuk sedekah dan oleh karena itu dapat menambah pahala.
Dengan demikian, senyum adalah sedekah adalah konsep yang mengajarkan bahwa tindakan sederhana seperti tersenyum dapat memiliki dampak yang positif pada orang lain.
Hadits dari Jarir bin Abdillah, Dia menceritakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melarangnya untuk menemui beliau sejak dia masuk Islam, dan beliau tidak pernah memandangnya kecuali dalam keadaan tersenyum di hadapannya.