Kegiatan mendaki gunung juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga dan merawat alam.
Tentu kegiatan ini sejalan dengan ajaran Islam tentang kewajiban manusia sebagai khalifah di bumi untuk menjaga dan merawat alam.
Mendaki gunung juga bisa menjadi waktu yang baik untuk beribadah dan kontemplasi karena di tengah kedamaian alam, seseorang bisa lebih fokus beribadah dan merenungkan makna hidup.
BACA JUGA:8 Rumah Islami Sesuai Perintah Nabi Muhammad SAW, Nomor 1 dan 2 Paling Rekomendasi
BACA JUGA:8 Desain Ruang Tamu Rumah Minimalis Bernuansa Islami, Suasana Bikin Nyaman dan Sejuk
Saat mendaki gunung, terutama yang berada di daerah tertentu, pendaki juga diajarkan untuk menghargai dan menghormati kebudayaan lokal.
Dalam konteks spiritual, tingkat ketinggian gunung bisa diartikan sebagai tanda kedekatan seseorang kepada Allah.
Tadabbur alam adalah proses merenung dan memahami alam semesta dan semua ciptaan Allah. Ini adalah cara untuk meningkatkan rasa syukur atas karunia Allah.
Dalam Islam, tadabbur alam sangat dianjurkan dan dianggap penting, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga dan merawat alam.
BACA JUGA:8 Rumah Islami Sesuai Perintah Nabi Muhammad SAW, Nomor 1 dan 2 Paling Rekomendasi
BACA JUGA:7 Tips Cara Bangun Pagi yang Islami Agar Salat Subuh Tidak Kesiangan, Dijamin Manjur
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Waspadalah terhadap tiga hal: kotoran yang ada di sumber, mengotori tengah jalan dan tempat yang teduh" HR. Abu Daud.
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Hindarilah nongkrong di jalan. Kalau kalian enggan meninggalkan tongkrongan (di pinggir jalan) maka tunaikanlah hak-hak jalan. Hak jalan itu adalah menundukkan pandangan, menahan diri dari bahaya, mengembalikan kedamaian, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar" HR. Al-Bukhari.
Dalam Surat Al-Ghasyiyah ayat 17-20, Allah mengajak kita untuk merenungkan fenomena unta, langit, gunung, dan dataran bumi.
Dalam Surat Ali Imran ayat 190, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (ayat) bagi yang berakal".