Bagaimana dengan korban yang sampai saat ini belum membuat laporan? Sunarto menegaskan, pihaknya akan melakukan upaya pendekatan kepada pihak korban, karena bagaimanapun sangat dibutuhkan keterangannya oleh pihak kepolisian.
Sampai saat ini, oknum masih berstatus sebagai saksi dan pihaknya masih meminta keterangan dari beberapa pihak yang kita duga mengetahui bisa memberikan informasi kepada kita. "Jadi sekarang ini kita lebih kepada mengumpulkan barang bukti dan keterangan (pulbaket)," bebernya.
BACA JUGA:Diduga Jadi Korban Malapraktik, Begini Nasib Pria di Palembang Usai Dirawat Sakit Diare
Bagaimana dengan akun voltcyber_v2 yang selalu update kasus bahkan memberikan ultimatum jika tak segera ditetapkan tersangka, maka kasusnya akan "melebar"?
Sunarto menegaskan, bahwa media adalah mitra kepolisian dan itu dijadikan sebagai masukan kepada pihaknya yang harus dipelajari, ditelaah, dan bila harus ditindaklanjuti akan ditindaklanjuti.
"Intinya itu informasi bagi kami," tukasnya mengaku kasus ini atensi khusus dari Polda Sumsel untuk segera ditindaklanjuti.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kasus yang kini viral di medsos tersebut, berawal dari video ZN saat memberikan suntikan kepada korban R (59).
BACA JUGA:Update Kasus Dugaan Malapraktik di RSUP Moh Hoesin Palembang, Novel Suwa: Pasien Butuh Donor Darah
BACA JUGA:Buntut Kasus Dugaan Malapraktik Usus Buntu, Manajemen RSUP Mohammad Hoesin Angkat Bicara
Korban R yang tercatat sebagai warga Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Tanjung Raman, Kota Prabumulih dan diunggah pertama kali oleh akun voltcyber dan akhirnya banyak diunggah oleh akun Prabumulih lainnya, Kamis 2 Mei 2024.
"Dugaan kasus malpraktik oknum Bidan dan juga menjabat sebagai Lurah di wilayah salah satu desa di Prabumulih," tulis akun tersebut.
Disana, juga dituliskan kronologinya sebagai berikut "Pada 23 November 2023 pasien mengeluh sakit magh dan dibawa berobat ke bidan tersebut." (chy)