BACA JUGA:Mengubah Lahan Kosong Menjadi Ladang Berkah, Petani Binaan Lapas Muara Beliti Panen Singkong
BACA JUGA:Mau Jadi Petani Milenial? Pemkab Muba Siapkan 80 Kuota Kuliah Pertanian Gratis di Yogyakarta
“Setiap minggu ada 3 sampai 4 truk mengangkut masing-masing 9 ton biji kopi ke luar desa,” tegas Maman.
Kopi yang banyak ditanam petani, jenis robusta, Mnjual biji kopi kering, memang lebih praktis ketimbang berupa bubuk kopi atau kopi kemasan.
Mengolah kopi butuh biaya produksi, waktu, dan peralatan mulai dari oven (pengering), pengupas biji, mesin sortasi, mesin sangrai (roaster), dan lainnya.
Harga kopi per kilogram dari beberapa daerah penghasil kopi di Sumatera Selatan, tembus antara Rp50 ribu hingga Rp90 ribu. Tidak seperti beberapa tahun lalu, di bawah Rp20 ribu.
Namun bagi beberapa petani kopi di Kabupaten Empat Lawang, harga jual biji kopi yang cukup tinggi saat ini tidak dibarengi hasil panen yang memuaskan.
BACA JUGA:Cerita Sukses AgenBRILink Bantu Salurkan Pinjaman Ultra Mikro ke Petani di Desanya
BACA JUGA:Harga Duku Muara Enim Anjlok Drastis, Petani Menjerit!
“Buahnya tidak terlalu banyak, karena mayoritas pohon kopi sudah tua,” keluh Apan, seorang petani kopi di Kecamatan Pendopo.
Pelaku UMKM di Muara Enim, Shafwa menjual dengan brand Kawe Kiruh.
"Sekarang kami jual Rp130 ribu sampai 140 ribu per kilo. Karena harga biji kopi saja sudah mahal," ungkapnya
Sebelumnya, harga per kilo dijual dengan harga Rp55 ribu, dimana kala itu harga mentahnya atau biji kopi Rp25 ribu per kilo.
"Kami jual berbagai ukuran yakni 5 gram, 10 gram , 20 gram sampai 1 kilogram, semuanya ada pembelinya tergantung kebutuhan," tegasnya.
BACA JUGA:Embat Sepeda Listrik, Petani Asal Pangkalan Lampan OKI Berurusan dengan Polisi
BACA JUGA:Tak Hanya Parkir Gratis, Pemkot Palembang Juga Sediakan Air Minum dan Kopi untuk Nobar Malam Ini!