Masyarakat harus menyadari bahwa air merupakan salah satu konduktor terbaik, memiliki potensi besar untuk menyebabkan bahaya pada sistem kelistrikan.
Ketika air terhubung dengan listrik, baik melalui genangan akibat banjir atau kebocoran, ia menjadi jalur yang efisien untuk menghantarkan arus listrik.
BACA JUGA:Persiapkan Keandalan Pasokan Listrik Jelang Idul Fitri, PLN UID S2JB Gelar Siaga Serentak
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan listrik seperti tersengat listrik atau konsleting. Bahkan, hanya sedikit kontak antara air dan peralatan listrik sudah cukup untuk menyebabkan bahaya serius.
Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan mencegah air bersentuhan dengan instalasi listrik, terutama dalam kondisi-kondisi seperti musim hujan atau banjir.
Korsleting ini bukan hanya berakibat pada kerusakan alat elektronik, tetapi juga berpotensi menimbulkan kebakaran.
Percikan api yang dihasilkan dapat dengan mudah menjalar ke material yang mudah terbakar, seperti kayu, kain, dan plastik, sehingga membahayakan keselamatan penghuni rumah.
BACA JUGA:Jaga Kenyamanan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan, PLN UID S2JB Siagakan 2.669 Personil
BACA JUGA:Jaga Listrik Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, PLN UID S2JB Siagakan 2.756 Personil
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi atap dan kabel listrik di rumah, terutama sebelum musim hujan tiba.
Pastikan tidak ada kebocoran pada atap dan kabel tidak terkelupas atau terputus. Jika ditemukan kerusakan, segera perbaiki atau ganti dengan yang baru.
Selain itu, hindari penggunaan kabel ekstensi yang terendam air dan matikan peralatan elektronik saat tidak digunakan.
Langkah-langkah preventif ini dapat membantu mencegah bahaya korsleting dan menjaga keselamatan di rumah saat musim hujan.
BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir Apresiasi PLN yang Siapkan SPKLU di Rest Area Tol Indralaya-Prabumulih