Wabah Virus Ngorok Menggila di OKI, Peternak Kerbau Merugi Jutaan Rupiah

Minggu 21-04-2024,10:55 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

H Idham pun berharap bantuan bibit ternak benar-benar terealisasi agar mereka dapat kembali beternak kerbau dan pulih dari musibah ini.

BACA JUGA:KOCAK, Makan Mie Kuah di Bioskop Tak Dilarang, Netizen Sarankan Mangkuknya Disimpan Biar Bisa Isi Ulang

BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Yordania: Ivar Jenner Sudah Bisa Masuk?

"Jadi, kerbau-kerbau yang kena virus ngorok itu mati begitu saja dan bangkainya dikuburkan. Kalau ngomong rugi ya jelas rugi, dimana 1 ekor kerbau yang ukuran besar bisa dijual Rp25 juta," bebernya.

Wabah virus SE ini menjadi pengingat penting bagi peternak untuk selalu menjaga kesehatan ternak mereka dan menerapkan biosekuriti yang ketat.

Pemerintah pun perlu memberikan dukungan yang lebih maksimal kepada peternak, baik dalam bentuk edukasi, pencegahan, maupun penanggulangan wabah penyakit hewan.

Diberitakan sebelumnya, Ratusan kerbau di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mati mendadak sejak pertengahan Maret 2024. 

BACA JUGA:Pererat Tali Silaturahmi, Ibu-ibu PIPAS dan Pengayoman Sumsel Gelar Halal Bihalal

BACA JUGA:Semarak HBP ke 60 Pemasyarakatan Sehat, Lapas Narkotika Muara Beliti Ajak WBP Pembersihkan MCK serta Drainase

Kematian ratusan kerbau di Ogan Komering Ilir (OKI) diduga disebabkan oleh penyakit ngorok, yang merupakan gejala dari virus Septicaemia Epizootica (SE). 

Kerbau-Kerbau yang masih hidup dipindahkan dari Dusun Rasau Desa Riding di Sungai Rasau, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI, ke lingkungan rumah di Desa Pulau Layang, Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI.

Pemindahan ini dilakukan oleh para peternak sebagai upaya untuk mencegah penularan virus Septicaemia Epizootica (SE) yang telah menyebabkan kematian ratusan kerbau di Ogan Komering Ilir (OKI).

Diungkapkan H Idham, kejadian yang menimpa hewan ternak kerbau di Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam dan juga Kecamatan Pampangan baru pertama kali seperti ini. Dahulu-dahulu tidak pernah ada hewan ternak mati mendadak. 

Kategori :