Material plastik ini mungkin terasa kurang premium dibandingkan dengan material seperti kaca atau logam yang sering digunakan pada smartphone flagship.
Bagi sebagian pengguna, material plastik mungkin terkesan murah dan tidak memiliki daya tahan yang baik. Hal ini dapat memengaruhi estetika dan nilai premium smartphone di mata mereka.
Selain itu, desain semi-transparan pada warna Mirage Silver memiliki potensi lebih rentan terhadap goresan dibandingkan warna Cyber Black.
Efek photochromic yang menarik pada Mirage Silver memang menjadi daya tarik tersendiri, namun perlu diingat bahwa material plastiknya mungkin lebih mudah tergores oleh benda tajam.
BACA JUGA:HP Infinix Terbaru 2024 yang Sudah Rilis di Pasar Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harga?
Goresan pada bagian belakang smartphone dapat merusak estetika dan nilai jualnya. Hal ini juga dapat mengganggu kenyamanan pengguna saat memegang smartphone.
Selain pada bagian desain bodinya, ponsel ini juga terasa kurang pada bagian kameranya. Meskipun Infinix GT10 Pro memiliki kamera utama 108MP, performanya tidak sebanding dengan smartphone lain di kelas harganya.
Hasil foto di malam hari saat low light kurang memuaskan dan kamera ultrawide serta makro tidak memiliki kualitas yang luar biasa. Bagi pengguna yang gemar fotografi, hal ini bisa menjadi pertimbangan penting.
Dari segi software dan Update yang Belum Terjamin. Infinix dikenal dengan reputasi yang kurang baik dalam hal update software dan keamanan.
BACA JUGA:Harga Rp2 jutaan, Mengulik Kelebihan dan Kekurangan Infinix Note 40, Intip Sebelum Membeli?
BACA JUGA:Perbandingan Infinix Note 40 VS Infinix Note 40 Pro, Lebih Worth It Mana?
GT10 Pro kemungkinan besar akan menerima update Android yang terlambat dan patch keamanan yang tidak konsisten. Bagi pengguna yang menginginkan smartphone dengan update software yang terjamin, GT10 Pro mungkin bukan pilihan terbaik.
Dalam hal ketersediaan dan layanan purna jual masih sangat terbatas. Infinix masih tergolong brand yang kurang dikenal di Indonesia.
Ketersediaan spare part dan layanan purna jualnya pun masih terbatas, sehingga menyulitkan pengguna jika terjadi kerusakan.
Setelah mengetahui berbagai kelebihan dan kekurangannya, pilihan ada ditangan pembeli. Pilihlah smartphone yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penggunaannya.