Isfahan Iran disebut merupakan lokasi pangkalan udara militer Iran, tempat produksi rudal besar, dan fasilitas nuklir.
BACA JUGA:4 WNA Bagi-bagi Makanan di Palestina Dibom Israel, Warga Polandia, Australia, Irlandia dan Inggris
Dari serangan Israel ke Iran ada beberapa dampak kemungkinan yang cukup serius, terutama bagi perekonomian Indonesia.
Pertama, konflik berkepanjangan ini dapat memicu lonjakan harga minyak mentah karena sebagai negara penghasil minyak ke 7 terbesar di dunia, produksi dan distribusi minyak Iran bisa terpengaruh.
Imbasnya harga minyak kemungkinan bisa melonjak naik dan pelebaran subsidi energi hingga pelemahan kurs rupiah.
Kedua, keluarnya aliran investasi asing dari negara berkembang karena meningkatnya risiko geopolitik dimana otomatis akan membuat investor mencari aset yang lebih aman, baik emas dan dollar AS sehingga rupiah bisa saja melemah hingga 17.000 per dollar.
BACA JUGA:Ukraina Kerahkan Pasukan Remaja Lawan Rusia, ‘Oh Ternyata Banyak Tentaranya Bela Israel’
Ketiga, kinerja ekspor terutama ke Timur Tengah, Afrika dan Eropa akan terganggu.
Inilah yang akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat di kisaran 4,6-4,8 persen tahun ini.
Keempat, menimbulkan dorongan inflasi karena naiknya harga energi sehingga tekanan daya beli masyarakat bisa semakin besar seperti biaya produksi yang naik akan diteruskan ke konsumen.
Terakhir, suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama bahkan kemungkinan akan ada risiko suku bunga naik.