Bahkan, jejak bangunan yang ditemukan di dasar laut Indonesia Bagian Timur itu, diperkirakan sudah berumur puluhan ribu tahun.
Dalam ekspedisi pencarian puing-puing peninggalan Kerajaan Atlantis di dasar laut Indonesia Timur, tim Arkeologi juga menemukan jejak arsitektur bangunan yang serba canggih dan modern pada masanya.
Tak tanggung-tanggung, pada beberapa bagian bangunan ditemukan logam mulia dan batu permata. Serta, sistem irigasi canggih yang diperuntukkan bagi penghuni istana.
pembangunan konstruksi terowongan bendungan raksasa Provinsi Sumsel akan menembus perbukitan--
Kendati demikian, tak dijelaskan secara rinci mengenai lokasi persis tempat penemuan puing-puing bangunan yang diyakini sebagai Kerajaan Atlantis tersebut.
Sebelumnya, Provinsi Sumsel bakal memiliki bendungan raksasa yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024 mendatang.
Bendungan raksasa Provinsi Sumsel tersebut, dibangun di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) dan diberi nama Tiga Dihaji.
Pembangunan bendungan raksasa Provinsi Sumsel berguna mensuplai air agar tetap terjaga sepanjang tahun.
BACA JUGA:Bendungan Tiga Dihaji Ikon Baru Sumsel, Segini Jaraknya dari Palembang, Bengkulu dan Lampung
Lebih dari itu, bendungan raksasa Provinsi Sumsel mampu menampung air sungai Komering untuk kebutuhan di tiga kabupaten/kota.
Tiga kabupaten yang akan mendapapat suplai air bendungan raksasa Provinsi Sumsel yakni, OKU, OKUS, dan OKUT.
Bendungan raksasa Provinsi Sumsel juga diharapkan bermanfaat untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku 1 m3/detik, pembangkit listrik 4x10 MW.
Hebatnya lagi, bendungan raksasa Tiga Dihaji ini juga dapat dijadikan sarana pariwisata serta olahraga untuk masyarakat luas, khususnya Kabupaten OKUS.