Akan tetapi, apabila ada warga yang ingin mencarter satu speedboat harus membayar sebesar Rp 150.000 untuk tiga kali putar.
"Satu ratenya itu dari jembatan Desa Tanjung Agung, ke Desa Tebing Gerinting Utara, ke Desa Sakatiga Seberang, dan balik lagi kesini," paparnya.
Dalam sehari, para pemilik speedboat ini bisa mendapatkan penghasilan lebih dari Rp 4,5 juta. Biasanya, wisata air di Desa Tanjung Agung ini berjalan selama lima hari.
"Paling tidak selama penyelenggaraan wisata air ini, para pemilik speedboat bisa mengantongi penghasilan berkisar Rp 20 jutaan," jelasnya.
Wisata air di Desa Tanjung Agung ini biasanya dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, hingga sore sekitar pukul 18.00 WIB.
BACA JUGA:Petani di Prabumulih Meregang Nyawa di Malam Lebaran Idulfitri, Pelaku Sembunyi di Dalam Hutan
Husni menyebut, sebagian besar pemilik speedboat ini bukanlah penduduk lokal. Melainkan, dari Pemulutan hingga Kayuagung.
"Semuanya pendatang, setelah main biasanya mereka pulang ke daerah masing-masing. Ada juga yang menginap, dan speedboat-nya kami jaga," katanya lagi.
Ditambahkan Husni, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, pengunjung naik sebagian besar didominasi anak-anak dan para orang tua.
"Kalau sudah pukul 15.00 WIB sampai Maghrib, biasanya didominasi oleh para remaja," terangnya.
Setiap penyelenggaraan wisata air ini, menurut Husni, akan memberikan berkah tersendiri bagi warga desanya.
BACA JUGA:Saat Parkir di Arena Wisata Air, Mobil Rombongan Siswa TK Jatuh ke Jurang
"Tentunya dampaknya ke perekonomian warga, yang berjualan di sekitar lokasi wisata air," katanya lagi.
Husni menyampaikan, bahwa sebagai warga desa pihaknya sangat menyambut baik dengan penyelenggaraan wisata air ini.