Rasulullah SAW bersabda, "Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah salat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara." HR. Bukhari.
4. Puasa Ayyamul Bidh
Dari Ibnu Milhan Al-Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud, no. 2449; An-Nasa’i, no. 2434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
BACA JUGA:Keutamaan Surah Al-Hajj yang Jarang Diketahui Umat Muslim, Bukan Hanya Amalan Cari Jodoh Saja!
BACA JUGA:6 Amalan Pemberat Timbangan di Yaumul Hisab, Yuk Amalkan Mumpung Bulan Ramadan
Jika seseorang melakukan puasa Syawal yang tiga harinya satu niat dengan puasa Ayyamul Bidh, masih dibolehkan.
Dengan diharapkan ia bisa mendapatkan pahala puasa Syawal dan puasa Ayyamul Bidh sekaligus.
Namun, jika seseorang sudah melakukan puasa Syawal, maka puasa Ayyamul Bidh-nya menjadi gugur.
Baik ia melakukan puasa Syawal tadi bertepatan dengan Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Syawal) atau ia melakukan sebelum atau sesudah Ayyamul Bidh.
BACA JUGA:5 Do’a dan Amalan Khusus Agar Istiqomah di Bulan Ramadan, Siap-siap Ini yang Akan Didapat!
5. I’tikaf
Dalam sebuah riwayat lain, disebutkan bahwa pada suatu tahun, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak dapat melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menggantinya dengan melakukan i'tikaf pada sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Namun, ini bukan merupakan keutamaan khusus i'tikaf di bulan Syawal, melainkan penggantian dari i'tikaf yang tidak dilakukan di bulan Ramadhan
BACA JUGA:Amalan Di Waktu Maghrib Super Berfaedah, Berkah Auto Sat Set Datang ke Rumah