Sejak awal, Miqdad bin Amr telah merasakan pahitnya penderitaan yang dialami oleh kaum muslimin selama di Makkah.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Tuna Netra yang Membuat Rasulullah Muhammad SAW Mendapat Teguran dari Allah SWT
BACA JUGA:Kisah Haru Baju Lebaran Untuk Hasan dan Husein Cucu Rasulullah dari Malaikat Penjaga Surga
Kesetiaan Miqdad terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat dilihat ketika dalam Pertempuran Badar.
Ketika Miqdad bin Aswad Al-Kindi berdiri dan berkata, "Rasul Allah, pergi dan patuhi perintah Allah. Kami akan mendukung engkau Demi Allah, kami tidak akan mengatakan seperti orang-orang Yahudi berkata kepada nabi mereka “Engkau dan Tuhanmu saja yang pergi dan melawan, sedangkan kami akan tinggal di sini. Kami katakan, engkau telah datang kepada kami dengan kebenaran, maka kami taat dan kami ikuti. Kami akan menunjukkan kami adalah laki-laki yang nyata. Kami tidak akan mundur.”
Ekspresi senang muncul dari wajah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Nabi Muhammad berkata kepada kaum Ansar "Apa yang harus saya lakukan"?
Sa’ad bin Mu'adz menjawab, "Wahai Rasulullah, kami telah percaya padamu, kami telah percaya kepadamu. Kami sudah mengaku apa yang telah dikatakan sebagai kebenaran. Kami sudah berjanji untuk mendengar dan taat. Kemudian wahai Rasulullah, pergi pada apa yang engkau inginkan! Demi Allah, jika engkau meminta kami untuk menyeberangi laut, kami akan lakukan!"
BACA JUGA:Islamic History! Kisah Pembebasan Andalusia Oleh Thariq bin Ziyad pada 19 Ramadan 92 Hijriyah
Ini adalah pertempuran pertama kaum muslimin melawan orang-orang kafir yaitu dalam perang bernama perang Badar.
Ketika suku Quraisy menyerbu pasukan Nabi Muhammad, sebanyak 1000 pasukan Quraisy melawan 313 pasukan muslimin.
Dalam perang Badar, mereka bersiap-siap untuk menghadapi orang musyrik dengan hati yang penuh dengan iman.
Keutamaan sahabat bernama Miqdad bin Amr adalah orang yang termasuk ke dalam assabiqunal awwalun atau kelompok pertama yang masuk islam.
BACA JUGA:Kisah Syaikh Al-Farazdaq, Ulama yang Lidahnya Dipotong Karena Selalu Memuji Rasulullah SAW
BACA JUGA:Kisah Nabi Luth AS dan Laknat Allah SWT Kepada Masyarakat Sodom yang Terus Bermaksiat
Beliau adalah orang yang pertama kali turut memacu kudanya dalam jihad fii sablillah dan selalu memiliki semangat yang tinggi dalam jihad.