Allah kemudian menguji Nabi Ayyub dengan mengambil semua harta bendanya, para pengembala, petani, dan tukang kebunnya dibunuh oleh orang-orang jahat.
BACA JUGA:Cara Mengerjakan Salat Tarawih Sendirian di Rumah Sesuai Anjuran Islam, Begini Urutan yang Benar
BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
Meski demikian, Nabi Ayyub tetap bersabar dan tidak bergeser sedikit pun imannya dan tetap beribadah kepada Allah.
Ujian berikutnya datang ketika anak-anak Nabi Ayyub yang banyak itu, satu per satu meninggal dunia.
Namun, hal ini tidak mempengaruhi iman Nabi Ayyub, ia tetap bersabar dan menerima cobaan tersebut.
Ujian terberat datang ketika Allah memberikan penyakit yang dahsyat kepada Nabi Ayyub.
BACA JUGA:Salat Tarawih Bagi Perempuan Muslimah, di Masjid atau di Rumah? Begini Menurut Hukum Islam
Penyakit langka tersebut tidak kunjung sembuh dan membuat rupa Nabi Ayyub berubah dan tampak sangat tua.
Penyakit yang diderita oleh Nabi Ayyub as membuat badannya membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Namun, Nabi Ayyub tetap tenang dan sabar, beliau tidak pernah mengeluh karena sakitnya itu.
Segala ibadah yang dikerjakannya sebagaimana waktu sebelum sakit ia kerjakan dengan bertambah khusyu’.
BACA JUGA:Balada Abdoel Rivai, Dampak Penjajahan Kolonial Belanda Terhadap Hukum Islam di Nusantara
Kisah Nabi Ayyub as ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan dalam hidup.